SIMALUNGUN - Kalangan publik menyoroti maraknya aksi pencurian Tandan Buah Segar (TBS; red) kelapa sawit milik perusahaan perkebunan swasta, PT PP London Sumatra Indonesia, Tbk, Bah Lias, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun.
Pasalnya, keterangan nara sumber yaitu, dugaan aksi pencurian TBS kelapa sawit itu, secara masiv dilakukan kelompok warga Nagori Sugaran Bayu dan juga warga Nagori Bah Lias, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Senin (26/02/2024) sekira pukul 09.00 WIB.
"Sebegitu masivnya dan jadi pertanyaan, apa motif kelompok warga berbuat sepertinya, areal perkebunan berstatus HGU resmi itu, layaknya milik warga dan sesuka hati mengambil aset milik PT Lonsum, " sebut salah seorang warga.
Lebih lanjut, nara sumber menyoal keberadaan seluruh personel petugas pengamanan pihak manajemen perkebunan tanaman kelapa sawit ini. Beberapa waktu lalu tersiar kabar, terjadi insiden bentrokan dengan sejumlah warga.
"Aksi warga melakukan pencurian itu, logikanya diketahui personel pengamanannya dan soal sikap dan tindakan pengamanan semestinya maksimal atau ada dua opsi yakni, dugaan personel menghindari terjadinya bentrok atau malah mendukung warga, " tandas nara sumber.
Sementara, Manager PT PP Lonsum Indonesia, Tbk – Bah Lias Research Station / Bah Lias Estate, Ir Baraja Tindaon dimintai tanggapannya terkait maraknya aksi pencurian aset perusahaannya berupa TBS Kelapa Sawit.
Namun, penyampaian konfirmasi awak media ini melalui pesan percakapan selular milik Manager PT PP Lonsum Indonesia Tbk Bah Lias Baraja Tindaon, hingga rilis berita ini dilansir ke publik tidak direspon dan tidak ditanggapi.
Diberitakan sebelumnya, sekelompok warga setempat kerap beraksi di areal perkebunan kelapa sawit Bah Lias Estate, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Sabtuu (24/02/2024) sekira pukul 20.00 WIB.
Namun, menurut nara sumber, pihak manajemen terkesan tidak melakukan tindakan apapun. Meskipun begitu masivnya aksi massa melakukan pencurian tandan buah segar kelapa sawit merupakan aset milik perusahaan swasta ini.
Selanjutnya, nara sumber mengungkapkan, aksi pencurian TBS Kelapa Sawit milik PT PP Lonsum ini terbagi menjadi dua kelompok masyarakat yakni, satu kelompok terstruktur mendapat dukungan dan diback up oknum pengamanan kebun.
"Kelompok yang mendapatkan dukungan dan diback up oknum pengamanannya disebut kelompok warga yang dimotori oleh pria berinisial S alias Unyil alias Ambo berdomisili di Nagori Sugaran Bayu, lae, " sebut nara sumber.
Kemudian, nara sumber menjelaskan, kelompok ke dua yaitu, kelompok warga secara individu beraksi dan kelompok ini tidak terorganisir. Sehingga, kerap mendapatkan tekanan dari pihak pengamanan perkebunan PT PP Lonsum.
"Kelompok ke dua ini, saat beraksi satu atau dua orang oknum warga sekitar areal perkebunan kelapa sawit Bah Lias, makanya kelompok ini kerap bentrok dengan pihak pengamanan kebun, lae, " terang nara sumber.