Jaringan TV Kabel Gunakan Bambu di Ruas Jalinsum Pematang Siantar - Perdagangan

    Jaringan TV Kabel Gunakan Bambu di Ruas Jalinsum Pematang Siantar - Perdagangan
    Keterangan Photo ; Istimewa

    SIMALUNGUN - Kalangan masyarakat menyoroti sejumlah pihak penyedia jaringan TV Kabel, khususnya berdomisili di sepanjang ruas jalan jurusan Kota Pematang Siantar - Kota Perdagangan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Selasa (02/07/2024) sekira pukul 10.00 WIB.

    Pasalnya, tampak jelas pihak provider tidak memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dii sepanjang ruas jalan terbentang jaringan kabel berwarna hitam tidak beraturan yang berpotensi membahayakan keselamatan jiwa warga.

    "Kabel itu berjuntai-juntai, setinggi leher orang dan dapat terjerat, apabila tidak memperhatikannya. Tiang dipasang asal jadi dan dikhawatirkan tumbang, " ungkap Damanik warga Suka Rakyat, Kelurahan Kerasaan I, Kecamatan Pematang Bandar.

    Bahkan, pihak perusahaan jaringan TV Kabel tersebut mengunakan sebagai penyangga kabel dan terkesan melanggar aturan serta ketentuan SOP pemasangan jaringan kabel. Tak hanya itu, warga juga menuding terkait perizinan pemasangannya tidak jelas.

    "Seharusnya, pemasangan jaringan kabel ini memenuhi SOP dan diawasi oleh pihak terkait. Kenapa pula menggunakan bambu dan tembok tapal batas sebagai penyangga kabel itu, " cibir boru Sihotang.

    Masyarakat mendesak pihak Pemerintah Kabupaten Simalungun menindak tegas pihak providernya dan memeriksa legalitas jaringan TV kabel yang terpasang do sepanjang ruas jalan itu secepatnya.

    simalungun sumut
    Amry Pasaribu

    Amry Pasaribu

    Artikel Sebelumnya

    Peduli Lingkungan, Ratusan Pohon Hijaukan...

    Artikel Berikutnya

    Ungkap Peredaran Sabu 293,59 Gram, Kapolsek...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now

    Tags